Direktur RSD Mayjend Ryacudu Kotabumi, dr. Aida Fitriah Subandhi, M.Kes |
BlogGua, Lampung – Proyek konyol di RSD Ryacudu Kotabumi yang kini mendapat respon sindiran publik Netizen, justru membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Konyol, Johansyah tidak mau ditemui. Aida mengucapkan terimakasih atas saran dan kritik publik netizen.
“Mau ke Kejaksaan,” kata staff bidang Cipta Karya Disperkim Lampung Utara, Udin sapaannya, Kamis (12/12/2024) di Kotabumi, Lampung Utara, Lampung.
Sedangkan Direktur RSD Mayjend Ryacudu Kotabumi dr. Aida Fitriah Subandhi mengaku, sebenarnya semua saran publik netizen sudah direncanakan oleh Penjabat Bupati Lampung Utara, Aswarodi. Namun, semua terkadang tidak sesuai rencana.
“Saya ucapkan terimakasih atas perhatian warga net, mudah-mudahan itu bisa membantu,” imbuhnya.
dr. Aida pun mengaku, di waktu semester II sudah ada bantuan dari Penjabat Bupati Lampung Utara sebesar Rp. 2,1M untuk belanja obat. Namun, pihaknya tidak sanggup. Karena, kata Aida, Perusahaan Besar Farmasi (PBF) tidak mau memberi obat sebelum bayar hutang, maka dialihkan dana itu ke subsidi hutang.
“Kita butuh paling tidak 5 PBF untuk mensuplai obat-obatan. Nah, itu kemarin yang mau membantu hanya dua, yang tiga itu macet. Dari pusatnya enggak ngasih, karena kita ada hutang. Padahal, uangnya ready di pemda untuk bayarnya. Tapi mereka tetap tidak mau ngasih obat, akhirnya hanya ada 2 PBF,” jelasnya.
Sebagai informasi:
Proyek Konyol diistilahkan untuk nama paket proyek Rehabilitasi Gedung RSD Ryacudu Kotabumi yang diumumkan oleh Disperkim dan Ciptaru Kabupaten Lampung Utara melalui aplikasi SiRUP, dianggarkan sekitar 2,9M dengan total pagu 3 Miliar dari APBDP tahun 2024 Disperkim dan Ciptaru Kabupaten Lampung Utara.
Kegiatan proyek konyol tanpa papan informasi itu meliputi beberapa item, sementara berdasarkan pantauan di lokasi: Pemasangan plafon PVC, pemasangan dinding ACP.
Plafon gypsun yang terpasang di ruangan RSD Ryacudu Kotabumi masih terlihat bagus. Namun, ada yang dibongkar lalu diganti bahkan hanya ditimpah dengan Plafon PVC. Sedangkan kerangka plafon gypsun tidak dibongkar.
Kekonyolannya lagi, di penghujung tahun 2024 ini Disperkim dan Ciptaru Lampung Utara lebih memilih untuk melaksanakan proyek konyol itu dengan pendampingan Jaksa Pengacara Negara di RSD Ryacudu Kotabumi. Kemudian, mengabaikan infrastruktur fasilitas dan sarana umum yang sudah lebih dari 20 tahun rusak parah, Seperti: drainase, siring jalan, jembatan dan jalan permukiman yang berada di sekitar RSD Ryacudu Kotabumi. Tepatnya, di kawasan Jl. Punai Indah/Jl. Punai Jaya.
Pihak Keselamatan Kecelakaan Kerja (K3) RSD Ryacudu Kotabumi, Rudi merasa heran. Karena, tidak dilibatkan ke dalam proyek konyol di RSD Ryacudu Kotabumi. Sedangkan, Ä·ata dia, terkait proyek apapun di RSD Ryacudu Kotabumi harus standar Kementrian Kesehatan.
Ada tiga paket proyek yang sedang berlangsung di RSD Rycudu Kotabumi, yakni: Paket CSR, merenovasi pintu gerbang; Paket Disperkim dan Ciptaru, Rehabilitasi Gedung RSD Ryacudu Kotabumi dengan total pagu Rp. 3M; Paket Dinas Kesehatan, Rehab Ruang VIP A dengan total pagu Rp. 1M dan Rehab Ruang VIP B RSD Ryacudu Kotabumi dengan total pagu Rp. 1M. (ZoTu)
Diberitakan sebelumnya: Proyek Konyol tanpa gudang penyimpanan material yang sedang berlangsung di RSD Ryacudu Kotabumi menuai sindiran dari publik netizen yang lumayan perih jika dirasakan oleh pihak terkait. Kerangka plafon gypsun tidak dibongkar. {...}
Baca selengkapnya: Proyek Konyol di RSD Ryacudu Kotabumi Tuai Sindiran Netizen, Kerangka Plafon Tidak Dibongkar
0 Komentar
Silahkan Komentar