Kondisi ruang resepsionis RSD Mayjend H.M. Rycudu Kotabumi |
BlogGua, Lampung – Ternyata, berlangsungnya proyek konyol di RSD Ryacudu Kotabumi yang dianggarkan dengan total pagu mencapai 3 Miliar oleh Disperkim dan Ciptaru Lampung Utara, secara tidak langsung mengajak dr. Aida Fitriah Subandhi untuk harus berhalusinasi. Lebih konyol lagi bukan?
Pasalnya, Direktur RSD Mayjend H.M. Ryacudu Kotabumi itu tidak tau gambar hasil dari perencanaan dan revitalisasi gedung rumah sakit plat merah yang dipimpinnya. Padahal, sebelumnya berdasarkan data SiRUP: Disperkim dan Ciptaru Lampung Utara menganggarkan proyek perencanaan gedung sebesar 100jt dan revitalisasi RSD Mayjend Ryacudu 700jt, diakses Senin (16/12/2024) dari Kotabumi, Lampung Utara, Lampung.
“Kalau waktu diperencanaan awal memang mau ada perbaikan-perbaikan mana yang rusak. Tapi gambar itunya saya belum lihat, saya sempat panggil pengawasnya mau ngobrolin masalah itu. Karena, PPI dan K3RS itukan mau tau apa nanti perlu skenario mobilisasi pasien,” tuturnya beberapa hari lalu.
Paket perencanaan rehabilitasi gedung RSD Ryacudu Kotabumi |
Namun secara dadakan di saat titik nol sekitar tanggal 18-19 Nopember 2024 pekerjaan dimulai, dr. Aida mengaku hanya diberitahu secara speak to speak atau lisan oleh pihak kontraktor. Jadi produk hasil perencanaan rehabilitasi gedung dan perencanaan revitalisasi rumah sakit waktu itu belum pernah dilihat. Sehingga, dr. Aida belum tahu nantinya tampilan gedung RSD Mayjend H.M. Ryacudu Kotabumi akan berbentuk seperti apa dan bagaimana.
“Tapi saya sudah tau bahwa itu nanti ganti plafon, wall dinding, untuk mempercantik penampilan biar pasien itu betahlah kalau ke RS, dan ruang resepsionis di bawah dibongkar. Karena itu penampilan pertamakan,” imbuhnya.
dr. Aida pun mengaku, revitalisasi sudah lama dilakukan sekitar usai lebaran dan di bulan April 2024 sudah digadang-gadang. Inspektorat sudah turun untuk mereview, apa saja yang layak diperbaiki dan layak dibantu oleh pemerintah daerah.
“Nah, terus dituangkan di APBD Perubahan, karena kalau APBD murnikan sudah lewat. Kemarin saya sempat minta tolong dengan rekanannya untuk duduk bersama terkait ini. Karena, saya kan perlu melihat rancangan mereka itu. Saya mau memobilisasi, pasien di sini mau pindah ke mana. Sudah sempat saya undang, enggak hadir waktu itu,” imbuhnya lagi seraya menjelaskan, hanya menegur tukangnya saja.
“Di awal dengan pemborong juga sudah pernah. Tapi duduk bareng yang sambil presentasi resmi itu belum. Kalau tukang mau kerja full itu bisa di hari Sabtu – Minggu. Karena pegawai yang bagian poli tutup,” jelasnya lagi.
Paket revitalisasi RSD Ryacudu Kotabumi |
Kemudian, dr. Aida pun mengaku, lupa dengan nama perusahaan yang mengerjakan proyek konyol tersebut. Karena, tidak ada papan informasi dan tidak kepikiran juga untuk menanyakan. Tapi, dia mengundang lewat PPK Disperkim dan Ciptaru, Johansyah.
“Saya bilang, saya mau ketemu rekanannya bukan bapak. Karena kita mau rapat dengan PPI dan K3RS untuk mobilisasi pasien. Karena, rumah sakit kan harus bersih,” bebernya.
Kendati demikian, kata dr. Aida, pihak pengawas tidak datang. Padahal, di rumah sakit ada komite Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI) dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit (K3RS) yang ingin duduk bersama membahas terkait pelaksanaan proyek.
“Supaya begini loh, bagian mana dulu yang dikerjakan, apa yang bawah dulu dikerjakan. Supaya kami di sini mobilisasi ke atas dulu semua. Termasuk kemarin di ruangan saya ini, jadi saya kemana dulu ni selama ruangan saya dibongkar. Kalau saya tidak masuk kerjakan enggak mungkin,” jelasnya.
Tapi terkait itu tidak dilakukan dan kalau dibongkar satu per satu akan makan waktu. Karena sebelum akhir tahun mereka harus sudah selesai. Paling tidak, lanjut dr. Aida, seminggu sebelum 30 Desember 2024 sudah Provisional Hand Over (PHO).
“Nanti enggak bisa nyairin uang lagi gimana? Lintas tahun beda lagi ceritanya, bukan anggaran lagi,” lanjutnya lagi.
Disinggung, proyek konyol harus dijalankan sesuai standard Kementrian Kesehatan, dr. Aida mengaku proyek hanya sekedar timpah, poles dan tempel. Tidak terkait alat kesehatan yang dikutal-kutil.
"Tapi tetap mobilisasinya itu yang dipikirkan dan saya pun lagi menunggu mau dibikin apa ruang tempat penerima tamu itu. Ruang rekam medis dan reception belum tahu saya nantinya seperti apa,” kata dia, seakan diajak berhalusinasi menerawang bentuk hasil dari proyek tersebut.
Bagaimana ini, proyek dengan anggaran miliaran rupiah sengaja dipergunakan untuk mempercantik rumah sakit plat merah. Tapi, dikerjakan dengan proses asal-asalan. Kemungkinan, ada udang dibalik batukah?
Sebagai informasi;
Proyek Konyol diistilahkan untuk nama paket proyek Rehabilitasi Gedung RSD Ryacudu Kotabumi yang diumumkan oleh Disperkim dan Ciptaru Kabupaten Lampung Utara melalui aplikasi SiRUP, dianggarkan sekitar 2,9M dengan total pagu 3 Miliar dari APBDP tahun 2024 Disperkim dan Ciptaru Kabupaten Lampung Utara.
PPK Proyek Konyol di RSD Ryacudu Kotabumi, Johansyah belum mau ditemui dan kegiatan proyek konyol tanpa papan informasi itu meliputi beberapa item, sementara berdasarkan pantauan di lokasi: Pemasangan plafon PVC, pemasangan dinding ACP.
Plafon gypsun yang terpasang di ruangan RSD Ryacudu Kotabumi masih terlihat bagus. Namun, ada yang dibongkar lalu diganti bahkan hanya ditimpah dengan Plafon PVC. Sedangkan kerangka plafon gypsun tidak dibongkar.
Kekonyolannya lagi, di penghujung tahun 2024 ini Disperkim dan Ciptaru Lampung Utara lebih memilih untuk melaksanakan proyek konyol itu dengan pendampingan Jaksa Pengacara Negara di RSD Ryacudu Kotabumi. Kemudian, mengabaikan infrastruktur fasilitas dan sarana umum yang sudah lebih dari 20 tahun rusak parah, Seperti: drainase, siring jalan, jembatan dan jalan permukiman yang berada di sekitar RSD Ryacudu Kotabumi. Tepatnya, di kawasan Jl. Punai Indah/Jl. Punai Jaya.
Pihak Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) RSD Ryacudu Kotabumi, Rudi merasa heran. Karena, tidak dilibatkan ke dalam proyek konyol di RSD Ryacudu Kotabumi.
Ada tiga paket proyek yang sedang berlangsung di RSD Rycudu Kotabumi, yakni: Paket CSR, merenovasi pintu gerbang; Paket Disperkim dan Ciptaru, Rehabilitasi Gedung RSD Ryacudu Kotabumi dengan total pagu Rp. 3M; Paket Dinas Kesehatan, Rehab Ruang VIP A dengan total pagu Rp. 1M dan Rehab Ruang VIP B RSD Ryacudu Kotabumi dengan total pagu Rp. 1M. (ZoTu)
Diberitakan sebelumnya: Proyek konyol di RSD Ryacudu Kotabumi yang kini mendapat respon sindiran publik Netizen, justru membuat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Konyol, Johansyah tidak mau ditemui. Aida mengucapkan terimakasih atas saran dan kritik publik netizen.
Baca selengkapnya: PPK Proyek Konyol di RSD Ryacudu Kotabumi Tidak Mau Ditemui, Aida: Terimakasih Netizen
0 Komentar
Silahkan Komentar